Member in Club Lacodefin,barcode,mampang prapatan,jakarta Selatan

Member in Club Lacodefin,barcode,mampang prapatan,jakarta Selatan

Sabtu, 07 November 2015

Kenapa Mesti malu jadi Gay???

     Orientasi seksual bisa dimiliki siapapun termasuk oleh kaum Luth, namun perilaku seksual yang digambarkan sehingga mendapat laknat belum tentu dilakukan orang-orang yang memiliki orientasi seksual yang sama dengan kaum tersebut.
    Jika gua memang dilaknat, mengapa Tuhan menciptakan gua dengan homoseksualitas yang gua yakini melekat pada gua semenjak gua lahir? 
    Apakah Tuhan sengaja menciptakan makhluk, lalu melaknatnya? atau Tuhan sengaja menciptakan gua dengan jenis cinta yang berbeda? Yang jelas buat gua, selama gua ga melakukan kerugian pada siapapun, dan ga melakukan perbuatan jahat semacam kaum Luth yang mendobrak nilai kebajikan dan moralitas yang telah tersimpan dalam benak nurani manusia, gua merasa bukan kaum Luth yang dilaknat karena gua menjaga baik-baik nilai-nilai kemanusiaan.
    Tak ada yang salah dengan cinta. cinta macam apapun, termasuk cinta sesama jenis, karena itu adalah elemen murni kehidupan yang bisa ditemukan di semua makhluk hidup.  
it'ok itu menurut pendapat gua sendiri,tapi tiap orang beloh2 aja ngutarain definisinya masing2 yang jelas ga semua orang yang masuk kategori LGBT bisa di sebut sampah masyarakat.
    Gua masi ingat betul bagaimana pandangan orang lain soal seseorang yang mengalami penyimpangan sexualnya,pertama kali yang akan terlontar itu yang jelas adalah jijik,sampah masyarakat,pendatang kiamat,dan semua umpatan kasar yang lainya,cuma mereka ga pernah berfikir sedikitpun bagaimana perasaan orang yang mengalami deskriminatif soal penyimpangan sexual itu.
     Yang menjadi point penting sebenarnya di sini adalah,penekanan bahwa seorang Gay berbeda dengan seorang TransGender,akan tetapi rahasia umum jika Gay itu setara dengan Banci,biarpun gua selalu menolak dengan opini seperti itu,cuma kebanyakan masyarakat sudah umum menyebut dan persepsi mereka dari awal memang begitu.
     Kehidupan seorang Gay seperti gua juga biasa kok,biarpun gua terbuka sekalipun cuma gua masih sering berbaur dengan masyarakat sekitar gua.Intinya adalah harapan kedepanya bahwa seorang pelaku penyimpangan sexual tidak pantas menerima deskriminatif dalam semua aspek kehidupan apapun,kita masih sama,punya moral,agama,dan juga rasa prikemanusiaan!!   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar